LAPORAN PENGUKURAN ARUS DAN DEBIT AIR

Laporan Praktikum Hidrodinamika Laut

HIDRODINAMIKA LAUT

”PENGUKURAN ARUS DAN DEBIT AIR”
Disusun Oleh:

NAMA                       : JANUAR NANDA
NIM                            : 1411101010005


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2016





            Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan “HIDRODINAMIKA LAUT”  ini dengan baik. 
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para asisten yang telah membantu praktikan dalam pembuatan laporan ini.Namun tidak lepas dari semua itu, praktikan menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka praktikan  membuka selebar-lebarnya untuk memberikan saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki laporan ini dengan lebih baik lagi.
            Akhirnya praktikan mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap kita semua.


  
Darussalam,  8 Juni 2016



Praktikan



DAFTAR ISI


BAB III METODE KERJA. ..................................................................



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kualitas air yang bagus di tentukan oleh pH air tersebu. Bila pH air berkisar 7 maka kualitas air tersebut bagus dan air itu belum terkontaminasi senyawa-senyawa yang mengandung logam berat yang dapat menyebabkan air tidak layak lagi untuk di pakai atau di pergunakan oleh manusia atau organieme lain karena menyebabkan kematian.
            Perairan umum adalah bagian permukaan bumi yang secara permanen atau berkala digenangi oleh air, baik air tawar, air payau maupun air laut, mulai dari garis pasang surut terendah ke arah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami ataupun buatan. Perairan umum tersebut diantaranya adalah sungai, danau, waduk, rawa, goba, genangan air lainnya (telaga, kolong-kolong dan legokan).
Air merupakan bagian yang esensial dari protoplasma dan dapat di katakana bahwa semua jenis kehidupan bersifat aquatik. Beberapa faktor tersedianya air antara lain curah hujan, kelembaban, penguapan, angin, suhu dan udara.
Limnologi merupakan ilmu dari perairan umum, berhubungan seluruh faktor yang mempengaruhi populasi yang hidup didalam perairan itu. Tidak benar menyatakan bahwa limnologi adalah sebagai kajian perairan tawar karena pada daerah kering, genangan yang ada sungguh beragam.
            Debit air adalah jumlah air yang mengalir dalam suatu penampang tertentu (sungai / saluran / mata air). Pemilihan lokasi pengukuran debit air : 1. dibagian sungai yang relatif lurus, 2. jauh dari pertemuan cabang sungai 3. tidak ada tumbuhan air, 4. aliran tidak turbelenl, 5. aliran tidak melimpah melewati tebing sungai (Penuntun Praktikum Limnologi). Pengukuran debit air sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus air. Kecepatan arus yang berkaitan dengan pengukuran debit air ditentukan oleh kecepatan gradien permukaan, tingkat kekasaran, kedalaman, dan lebar perairan.

1.2  Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah:
a.       Untuk mengetahui volume debit air saat pasangsurutdi  perairanAlue Naga.
b.      Untuk mengetahui kecepatan arus di perairan Alue Naga.
c.       Untuk mengetahui arah pergerakan arus di perairan Alue Naga.
d.      Untuk mengetahui pengaruh pertambahan debit air oleh pergerakan arus.

1.3  ManfaatPraktikum

Manfaat dari praktikum ini adalah
a.       Mengetahui volume debit air saat pasang surutdi  perairan Alue Naga.
b.      Mengetahui kecepatan arus di perairan Alue Naga.
c.       Mengetahui arah pergerakan arus di perairan Alue Naga.
d.      Mengetahui pengaruh pertambahan debit air oleh pergerakan arus.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar
Debir air adalah volume air yang mengalir melalui suatu penampang melintang pada suatu titik tertentu per satuan waktu, pada umumnya dinyatakan dalam m³/s. Debit sungai diperoleh setelah mengukur kecepatan air dengan alat pengukur atau pelampung untuk mengetahui data kecepatan aliran sungai dan kemudian mengalirkannya dengan luas melintangnya (luas potongan lintang sungai) pada lokasi pengukuran kecepatan tersebut(Sosrodarsono)2003
pergerakan air sungai sangat dipengaruhi oleh jenis bentang alam , semakin besar ukuran batuan dasar dan semakin banyak curah hujan , pergerakan air semakin kuat  dan kecepatan arus semakin cepat maka berpengaruh pada debit. Dalam SI (Satuan Internasional) besarnya debit dinyatakan dalam satuan m³/s. Bagi pengelola sumberdaya air debit aliran merupakan suatu informasi penting. Debit puncak over terjadi banjir maka diperlukan suatu bangunan penampung air tambahan dalam pengendaliannya. Debit air kecil maka membutuhkan perencanaan akan pemanfaatan air untuk berbagai keperluan , utamanya dalam pengentasan akan musim kemarau yang berkepanjangan, serta gambaran potensi sumberdaya dari sungai tersebut (Effendi 2003)
Arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja yaitu eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990).
            Ketika angin berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke batas permukaan, sebagian energi ini digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi permukaan, yang memberikan   pergerakan   air   dari   yang   kecil   kearah   perambatan   gelombang   sehingga terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan  laut, dan semakin besar  arus  permukaan. Dalam proses gesekan antara angin   dengan permukaan  laut  dapat (Supangat)
            Laut merupakan medium yang tak pernah berhenti bergerak, baik di permukaan maupun di bawahnya. Hal ini menyebabkan terjadinya sirkulasi air, bisa berskala kecil tetapi juga bisa berukuran sangat besar. Penampilan yang paling mudah terlihat adalah arus di permukaan laut. Ada arus yang hanya bersifat lokal saja tetapi ada pula yang mengalir melintas samudra. Arus sangat penting artinya bagi pelayaran, oleh karena itu pengukuran arus sudah dilakukan sejak dulu (Nontji,2002).
            Gelombang yang datang menuju pantai dapat menimbulkaan arus pantai yang berpengaruh terhadap proses sedimentasi/ abrasi di pantai. Pola arus pantai ini ditentukan terutama oleh besarnya sudut yang dibentuk antara gelombang yang datang dengan garis pantai. Jika sudut datang itu cukup besar, maka akan terbentuk arus menyusur pantai yang disebabkan oleh perbedaan tekanan hidrostatik (Dahuri, Rais et al. 1996)

BAB III

METODELOGI KERJA


3.1 Waktu danTempat

            Adapun kegiatan praktikum Pengantar Oseanografi dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 04 Juni 2016 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai yang bertempat di Alue Naga, Banda Aceh

3.2 Alat dan Bahan

Adapun Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu:



3.2.1 TabelAlatdanBahan
No
NamaAlat
Jumlah
1.
PapanSkalar
1 Unit
2.
Floating Grade
1 Unit
3.
Life Jacket
1 Unit
4.
Stopwatch
1 Unit
5.
Sepatu Gambir
1 Pasang
6.
P3K
1 Set
7.
AlatTulis
1 Set

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan pada saat praktikum pengamatan kali ini adalah :
3.3.1 Pengukuran Arus
a.       Ditancapkan papan skala pada daerah pasang surut yang masih terendam air dengan surut terendah.
b.      Dicatat tinggi permukaan laut mula-mula (T0) cm .
c.        Dicatat tinggi permukaan air laut (T1) cm setelah 10 menit.
d.      Dicatat hasil.
e.       Dilakukan pengulangan setiap 10 menit sekali.
3.3.2Pengukuran Kecepatan Arus
a.       Dilepaskan floating grade di perairan
b.      Ditekan stopwatch bersamaan dengan floating grade saat menyentuh perairan
c.       Dibiarkan floating hingga tali pengikat tertarik sempurna
d.      Dicatat waktu yang dibutuhkan oleh floating grade sampai tali pengikat terikat
e.       Dicatat hasilnya
f.       Dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali dalam 10 menit sekali

3.4 Analisa Data

            Rumus yang digunakan untuk menganalisa volume debit air adalah
Q = a x v
a = L x d
d = h + elevasi
Q = L  x (h + elevasi)  x v

Keterangan : Q : Debit air (m3/s)
                     L :Luaspenampang (m)
                     h :Ketinggian Air (m)
                     v ;Kecepatan arus (m/s)



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
4.2  Pembahasan
            Pada praktikum yang telah dilakukan pada hari sabtu, tanggal 04 Juni 2016 pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai yang bertempat di Alue Naga, Banda Aceh dengan tujuan diantaranya untuk mengetahui volume debit air saat pasangsurutdi  perairanAlue Naga, kemudian untuk mengetahui kecepatan arus di perairan Alue Naga,untuk mengetahui arah pergerakan arus di perairan Alue Naga, dan juga ntuk mengetahui pengaruh pertambahan debit air oleh pergerakan arus.
            Yang pertama yaitu pengukuran pasang surut, yang dimana telah kita ketahui Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil, Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah.
Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range). Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Pada pengukuran pasang surut ini yang pertama kali dilakukan adalah dengan menancapkan papan skala pada daerah pasang surut yang masih terendam air dengan surut terendah, kemudian Dicatat tinggi permukaan laut mula-mula (T0) cm, setelah itu Dicatat tinggi permukaan air laut (T1) cm setelah 10 menit. Lalu hasil data yang telah di dapat kemudian dicatat untuk dianalisa.FAKTOR UTAMA PENYEBAB ARUS LAUT
1.                 FAKTOR INTERNAL
Faktor Internal termasuk perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air.
2.                 FAKTOR EKSTERNAL
Faktor Eksternal termasuk gaya tarik bulan dan matahari yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, adanya perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik.

 Dari diagram arus diatas terlihat bahwa pada menit 9:45 sampai dengan menit 10:05 arus dikatan rendah karna masih 0,2 m/s namun pda jam 10:15 arus meningkat drastis yaitu hampir mendekati 1 m/s dan di sepuluh menit kemudian arus kembali menurun lalu pada jam 10:35 arus kembali naik sama seperti pada jam 10:15, dan sepuluh menit kemudian  arus kembali naik seperti pada jam 10:35 lalu menurun secara perlahan dengan kecepatan sekitar 0,7 m/s. Naiknya kecepatan arus yang secara  cepat tadi mungkin bisa dikarnakan dorongan dari angin yang kencang atau dikarnakan adanya kapal kapal nelayan yang lewat sehingga arus tidak stabil, pada jam 11:15 sampai dengan jam 12:55 kecepatan arus naik turun dan pada jam 13:05 sampai 13:15 kecepatan arus sama yaitu 0,8 m/s kemudian perlahan turun dan menurun seperti yang terlihat pada diagram laulu setelah itu arus hampir tidak terlihat mulai dari jam 13:45 sampai pada jam 15:45.
Kemudian pada pengukuran debit air terlihat pada diagram pada jam 9:45 sampai pada jam 10:05 debit air dibawah 1000 m3. Lalu pada 10 menit kemudian, tepat pada jam 10:15 debit air meningkat secara drastis  diatas 4000 m3. Lalu di sepuluh menit kemudian debit air kembali turun dibawah 1000m3 lalu pada jam 10:35 debit air kembali meningkat melebihi yang sebelum nya yaitu 6000m3 dan di sepuluh menit kemudian debit air kembali turun. Sedikit yaitu sekitar 5200m3 lalu turun sedikit demi sedikit lagi hingga debit air kembali rendah yaitu sekitar 1000m3 hingga jam 12:55.Lalu kemudan kembali meningkat lagi diatas 4000m3 setelah itu turun  kembali




BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a.       Laut merupakan medium yang tak pernah berhenti bergerak, baik di permukaan maupun di bawahnya
b.      Debit air tertinggi yaitu pada jam 10:35
c.       Arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus
d.      Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan  laut, dan semakin besar  arus  permukaan


5.2 Saran
            Saran saya pada saat praktiku untuk selalu fokus dalam pengambilan data agar tidak terdapat kesalahan nantinya pada saat pengolahan data.



DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, R., et al. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta. PT Pradaya Paramitha.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius.
Gross, M. G. 1990. Oceanography: A View of the Earth. 5th Edition. Prentice Hall. London.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. PT. Djambatan. Jakarta
Sosrodarso, S. dan K. Takeda, 2003. Hidrologi Untuk Pengairan. Pradnya Paramita, Jakarta.
Supangat, A., Susanna. 2003. Pengantar Oseanografi. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non-Hayati, BRPKP-DKP. ISBN.No. 979-97572-4-1



           
           
           
               


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »